Hindari Mengatakan Hal Ini Pada Si Kecil

Gambar: https://edfcdn-everydayfamily.netdna-ssl.com/
Kesya anak berumur 6 tahun. Ia asyik bermain dengan adiknya yang sedang digendong bunda. Tiba-tiba datang orang yang tidak dikenalnya mengambil adiknya. Kesya marah dan menangis sambil mengeluarkan tantrum. Bunda Kesya lalu memarahkannya sambil berkata, "Diam! Jangan nangis. Malu tuh diliat kakak."

Namun, bukannya berhenti, tangis Kesya malah semakin menjadi.

Pernahkah anda mengalami kejadian serupa? atau keluarga, keponakan anda? 

Menurut penelitian, mengatakan "Berhenti nangis gak," atau semacamnya adalah kesalahan yang dilakukan orangtua. Coba anda pikirkan, mungkin tidak kita mengatakan hal serupa dengan seorang gadis yang baru putus? atau seseorang yang baru saja kehilangan pekerjaannya? 

Saya rasa tidak mungkin. Lalu, kenapa anda harus mengatakan hal tersebut pada anak kecil  yang bahkan belum bisa mengenal emosinya dengan baik?

Anak juga dapat merasakan emosi seperti orang dewasa. Marah, kesal, sedih. Hanya mereka belum paham nama emosi tersebut dan cara mengungkapkannya. Menangis adalah salah satu cara anak mengeluarkan rasa frustrasinya. 

Orangtua harus tahu bahwa menangis itu adalah cara yang sehat bagi anak dalam mengeluarkan emosinya. Jika orangtua menyuruh anak berhenti menangis, tanpa sadar orang tua mengatakan perasaan mereka tidak penting.

Nah, dari pada mengatakan "berhenti nangis" mungkin anda bica mencoba mengatakan hal positif ini.

) IT'S OK TO CRY

Katakan  "tidak apa, menangislah" sambil memeluk anak dapat menunjukkan pada mereka bahwa anda peduli. Jika kita bisa melakukan hal itu pada teman yang sedang dalam kesusahan, mengapa tidak pada anak?

) "Bunda paham kenapa kamu nangis"

Jika si kecil ingin mainan tapi anda tidak menurutinya, maka ia pasti akan menangis. Katakanlah anda paham alasan dia menangis karena mainan dan berikan penjelasan mengapa anda tidak mau membelikannya. Dengan ini anda menunjukkan bahwa anda tahu apa yang si kecil rasakan. 

) "Capek ya? Maafin bunda ya sayang"

Kadang anak mengeluarkan tantrum ketika lelah bermain atau sekolah dan belum tidur. Pahamilah keadaan si kecil.

) "Takut ya? Bunda kan disini"

Si kecil tidak hanya menangis karena lelah atau menginginkan sesuatu. Biasanya orang dewasa suka menakuti anak dengan cerita hantu yang membuat anak menjadi takut dan menangis. Lucunya para orang dewasa mengangap itu lucu. Hindari melakukan ini. 

Jika sudah terjadi, katakan pada si kecil bahwa mereka tidak perlu takut. Jangan lupa jelaskan mengapa mereka tidak perlu takut.

) "Coba cerita sama bunda, kenapa nangis"

Dengarkan keluhan si kecil. Tanyalah alasan mereka menangis. Minta si kecil untuk cerita dan dengarkanlah dengan baik. Anak akan merasa kehadiran orangtua mereka, merasa mereka penting dan dianggap.

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa dikatakan orangtua selaian "jangan nangis, malu." Semua itu tergantung dengan kondisi yang sedang dihadapi anak. Namun, yang terpenting adalah, kenali emosi si kecil, rangkul mereka dan pekalah. 

Untuk mendidik anak, seorang ibu punya modal terbesar: kasih sayang - Gus Mus

#ODOP_6 #KomunitasOneDayOnePost

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Sepanjang pengalaman saya, setiap orang ingin dipahami. Seperti kita juga. Ingin dipahami pada situasi yang sulit.

    BalasHapus
  2. referensi sebelum jadi ibu buat para calon ibu...

    BalasHapus