Sudah tiga jam Naiya menatap hamparan gaun merah di kasurnya. Dari tadi dia hanya sibuk mencocokkan gaun lalu melemparnya asal di atas kasur lalu kembali mengobrak-abrik lemarinya mencari gaun merah lainnya. Sekarang, Naiya hanya diam terduduk di pinggir kasur, menghela nafas memandangi tumpukkan gaun di atas kasurnya. Tangannya memainkan pinggiran salah satu gaun dengan malas.
Tadi malam, di grup whatsapp keluarga dahlia, Hani mengusulkan memakai gaun berwarna merah untuk melambangkan dahlia merah. Tentu saja langsung disetujui teman-temannya yang lain. Tangannya meraih gawai yang sedari tadi terabaikan di lantai. Dilihatnya sudah ada 50 lebih pesan masuk di grup whatsapp keluarga dahlia. Naiya mulai membaca setiap pesan dari teman-temannya itu. Teman-temannya sudah mengirimi gaun yang akan mereka pakai. Semua tampak indah di mata Naiya. Sekarang ia semakin merasa sangat gugup. Ia masih belum menemukan gaun yang pas, padahal acaranya dua hari lagi.
Naiya ingin terlihat cantik saat pertemuannya dengan teman-temannya. Naiya takut jika teman-temannya telah berubah. Meskipun mereka selalu mengirimi pesan rindu setiap harinya. Naiya tetap takut. Sudah sepuluh tahun mereka tidak bertemu. Teman-temannya mungkin saja telah berubah. Mungkin saja hanya Naiyalah yang sangat mengharapkan pertemuan ini. Mungkin saja semua pesan-pesan itu hanyalah basa basi. Mungkin saja teman-temannya telah menemukan keluarga lain. Mungkin saja...
DRRTT... DRTT....
Geteran pada gawainya membangunkan Naiya dari lamunan. Ia menatap nama pemanggilnya itu. Dengan ragu-ragu, tangannya menyentuh tombol hijau.
"Halo"
"Naiya?" ujar suara di ujung sana.
terputus
#komunitasonedayonepost #ODOP_6
0 Komentar