Film bergenre slasher mungkin bisa membuat sebagian penontonnya muntah-muntah atau bahkan jijik. Namun, bagi sebagian orang, film ini bisa jadi mengasyikan dan memacu ardenalin. Seru, begitulah. Termasuk saya sendiri. Sebagai penggemar film horor, slasher juga salah satu genre favorite untuk ditonton.
Untuk film Indonesia sendiri, jarang sekali rasanya kita melihat adegan potong-potong badan dalam sebuah film, kan? Tema orang sakit jiwa seperti ini, masih sangat sensitif di negara kita. Dianggap terlalu keras dan sadis. Memang. Begitu juga film Rumah Dara atau Macabre.
Film yang dirilis tahun 2010 ini sepertinya sudah basi untuk dibahas, ya? Tapi, tidak apalah. Mungkin ada yang belum menontonnya.
Rumah Dara ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Dara, si pemilik rumah. Alasan kenapa judulnya Rumah Dara, karena sebagian besar peristiwa akan terjadi di dalam rumah tersebut.
Adjie dan Astrid (sedang hamil 8 bulan) sedang dalam perjalan dari Bandung ke Jakarta untuk pergi ke Bandara. Mereka akan ke Sydney, untuk memulai hidup baru. Bersama dengan temannya, Eko, Alam dan Jimmie yang menemani mereka untuk mengantarkan ke Bandara. Mereka berhenti sebentar untuk mengajak, Ladya, adik Adjie untuk ikut mengantarkan. Ladya tidak mau pergi karena masih menyalahkan Adjie atas kematian orangtua mereka. Namun, atas pujukkan Astrid, akhirnya Ladya mau mengalag dan ikut mengantar pasangan suami istri tersebut ke bandara.
Ditengah perjalanan mereka tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis yang berdiri di bawah hujan. Mengatakan ia habis dirampok dan karena kasihan, Eko pun menawarkan untuk mengantarnya ke rumah. Siapa sangka, niat baik malah membawa mereka pada malam petaka di Rumah Dara?
Film yang digarap oleh Mo bersaudara ini bisa dikatakan sukses bahkan sampai keluar negeri. Mendapat berbagai penghargaan yang memang pantas. Tema yang diusung sangat menarik dan lain dari film slasher lainnya. Adegan demi adegan digambarkan begitu detil dan penuh darah yang terasa sangat nyata. Sungguh, saya sendiri tidak bisa berhenti berdecak kagum saat menontonnya. Meskipun ada beberapa scene yang tidak dieksekusi dengan sempurna, tapi saya rasa, untuk ukuran film karya Indonesia, ini keren.
Ya, meskipun animisme sangat kental tersirat dalam film ini serta simbol-simbol yang menggambarkan kepercayaan diluar nalar dan apa yang kita yakini. Pasti akan membawa kontra bagi sebagian kalangan. Buat kita yang tidak biasa nonton film ini, mungkin akan menilai film ini sebagai film yang tidak masuk akal, tidak bermanfaat atau tidak mendidik. Bisa jadi, jika kita tidak pandai memilahnya. Sebenarnya apapun yang terjadi pada Film Dara ini mungkin saja terjadi pada kehidupan nyata. Memakan sesama makhluk manusia untuk ilmu hitam yang mereka anut, sepertinya sudah ada contoh nyata, ya, di negara kita.
Bagi saya, yang mempelajari ilmu tentang manusia, film Dara ini penting sekali. Sebagai contoh nyata perilaku psikopat dengan latar belakang budaya di Indonesia. Meskipun tidak ada kejelasan latar belakang Dara dan keluarganya. Namun bisa kita simpulkan, apa yang mereka lakukan adalah bersifat turun-temurun. Jadi, anak-anaknya pun dididik menjadi orang yang 'sakit'.
Terlepas dari adegan sadis, penuh darah, dan mungkin tidak masuk diakal, ada hal yang bisa kita petik. Terutama tentang perjuangan dalam sebuah keluarga. Bahkan, seorang wanita yang terlihat tidak bertenaga pun, bisa menjadi begitu kuat demi untuk menjaga keluarga dan orang yang mereka sayangi.
Buat yang sudah nonton, bagaimana pendapat kalian tentang film ini? Bagi yang belum nonton, apa anda tertarik untuk mencoba?
Terlepas dari adegan sadis, penuh darah, dan mungkin tidak masuk diakal, ada hal yang bisa kita petik. Terutama tentang perjuangan dalam sebuah keluarga. Bahkan, seorang wanita yang terlihat tidak bertenaga pun, bisa menjadi begitu kuat demi untuk menjaga keluarga dan orang yang mereka sayangi.
Buat yang sudah nonton, bagaimana pendapat kalian tentang film ini? Bagi yang belum nonton, apa anda tertarik untuk mencoba?
Bukan tentang baik atau buruknya suatu film. Tapi tentang bagaimana kita dapat memetik yang baik dan buruk untuk dijadikan pelajaran.
9 Komentar
Seriusan jadi penasaran mbaa
BalasHapusAku bisa pingsan kalau lihat film seperti ini mbak. Ngerii
BalasHapusSetuju mbak Bukan tentang baik atau buruknya suatu film. Tapi tentang bagaimana kita dapat memetik yang baik dan buruk untuk dijadikan pelajaran.
BalasHapusJadi penasaran. Bisa dapat penghargaan di luar negeri. Link trailernya kalau disematkan di review ini tambah keren mba reviewnya.
BalasHapusJadi pengen nonton tapi kok takut enggak kuat lihat adegan berdarahnya. 😐
BalasHapusSaya suka nih genre ginian mbak :D
BalasHapusBagus quote nya. #loh, eh😅
BalasHapusBergidiiiiik .ngeri ngeri sedap nih sptnya
BalasHapusTernyata banyak yg belum nonton yah xD
BalasHapusSaya juga baru nonton tahun lalu sih