Berbulu yang selalu menginspirasiku
Aku benci kau yang selalu gigit lari gigit
Mengganggu siang dan malamku
Selalu bermimpi tentang menteroit
Bolehkan aku bandingkanmu dengan kaliber?
Kau lebih cepat dan ganas
Menemani hujan di September
Meski aku sering pergi dinas
Bagaimana bisa aku benci?
Meski cakarmu tak terkunci
Mengingat bulumu membuatku beraci-aci
Benciku padamu itu suci
Sekarang aku derita karena lapar hati
Mengingat kataku seperti cakar tajammu
1 Komentar
ku jealous dirimu lebih anak sastra daripada saya
BalasHapus