Tahukah Kamu Emosi dan Perasaan Itu Beda?


Image result for emotion and feeling

Kita pasti sudah tidak asing mendengar kata emosi dan perasaan. Tapi kalau ditanya artinya, apa kita bisa menjelaskan? Apakah emosi dan perasaan itu sama? 

Perasaan saya tidak enak hari ini

Jika emosi dan perasaan ada hal yang sama, tentu bisa saling menggantikan, bukan? Namun pada kalimat di atas, kita tidak mungkin mengubahnya jadi

Emosi saya tidak enak hari ini   x

Terdengar aneh ya? Apalagi jika kita mengganti kata perasaan pada singkatan Baper. Masa iya jadi Bemo (Bawa Emosi)? Artinya jadi lucu dan tidak ada 'rasa'-nya lagi.

Sepertinya dari contoh di atas, kita bisa menerka bahwa emosi dan perasaan adalah hal yang berbeda. Dulu waktu perkuliahan, dosen pernah bertanya dikelas tentang perbedaan emosi dan perasaan. Sebelumnya saya juga tidak pernah ambil pusing, 'untuk apa juga tahu beda emosi dan perasaan'? pikir saya kala itu. Tapi setelah diminta untuk merenungkan, saya tersadar, emosi dan perasaan memang hal yang mirip, namun sebenarnya berbeda. 

Emosi bersifat mengikuti insting, artinya telah ada dari sejak kita lahir dan ada pada semua individu. Bayangkan jika ada berada di tengah hutan belantara. Lalu anda melihat seekor singa jantan yang menatap anda lapar. Tentu kita akan secara otomatis menjadi takut. Respon kita yang pertama adalah lari. Respon otomatis, dan apa yang kita rasakan inilah yang dinamakan emosi. 

Emosi sifatnya lebih mendalam dari perasaan. Emosi ini juga lebih kuat, sehingga kita mungkin kurang dapat menguasainya. Selain itu, situasi yang menimbulkan emosi juga lebih jelas sehingga mudah untuk diketahui. Karena sifat emosi yang mendalam ini kadang-kadang  sering diikuti dengan perubahan fisiologis. Seperti ketika takut, kita akan berkeringat dingin dan gemetaran. Karena di ikuti perubahan fisiologis yang jelas dan relatif sama pada setiap individu, maka emosi ini bisa di ukur. Bisa di ukur lewat tekanan darah, aktivitas otak, mikro-ekspresi dan bahasa tubuh. Sedangkan perasaan adalah apa yang terjadi setelah kita mendapatkan emosi. Perasaan lebih bersifat subjektif, tidak menimbulkan perubahan fisiologis, sehingga tidak bisa di ukur dengan tepat. 

Posting Komentar

0 Komentar