Jika melihat seseoran berjalan tanpa baju, rambut panjang tak terurus, tertawa dan bicara sendiri. Apa yang kita pikirkan? 




Umumnya kita berpikir mereka adalah orang gila, bukan? Tidak salah. Mereka memang mengalami penyakit mental. Namun, istilah orang gila, sinting, sableng yang sering digunakan sebagai guyonan sudah lama ditinggalkan. Hal ini dilakukan agar tidak menyudutkan orang yang mengalami penyakit mental. Istilah yang sudah disepakati oleh kelompok profesi dan LSM adalah Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK), Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Orang Dengan Skizofrenia (ODS). Hal ini pun sudah di atur dalam undang-undang kesehatan jiwa, loh. 

Orang yang kita anggap gila yang biasa kita temui di jalanan, umumnya mengidap skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir dan perubahan perilaku. 

Masyarakat sering kali keliru dengan mengira bahwa penderita skizofrenia mengalami gangguan jin, kerasukan jin dan kesurupan. Sehingga banyak yang membawa mereka ke uztad untuk di ruqyah. Padahal seharusnya di bawa ke ahli jiwa atau psikiater untuk didiagnosa dan diberi penanganan yang tepat. Orang yang mengalami gangguan jin memang ada. Sehingga menyebabkan mereka melihat hal ghaib dan kesurupan. Namun, mereka berbeda dengan penderita skizofrenia. 

Para peneliti melihat bahwa gangguan jiwa cendrung menurun dalam keluarga dan secara individu akan mempunyai kecendrungan untuk mengembangkan penyakit kejiwaan ini. Sebagaimana penyakit lainnya yang berhubungan dengan genetika, skizofrenia dapat muncul ketika seseorang mengalami perubahan secara hormonal, seperti pada masa pubertas atau tahap kedewasaan. 

Penyebab kedua adalah biologis. Ketidakseimbangan pada otak baik secara kimiawi atau pada neurotransmitter seperti dopamine, glutamate dan serotonin. Ketidakseimbangan tersebut akan mempengaruhi reaksi seseorang terhadap stimulus yang diterimanya. Contohnya, orang yang mengalami skizofrenia akan merasa kewalahan dengan suara dan cahaya yang berlebihan sementara orang lain dapat dengan mudah menanganinya. Hal tersebut yang akan membuat mereka berhalusinasi atau berdelusi. Selain itu perkembangan otak pada saat masih berada dalam kandungan pun bisa jadi penentu apakah seseorang memiliki kecendrungan mengalami skizofrenia atau tidak.

Selain di sebabkan genetika dan biologis, penggunaan narkotika juga bisa meningkatkan seseorang mengalami skizofrenia. Penggunaan narkotika dapat mempengaruhi struktur pada otak sehingga menyebabkan kerusakan pada otak.


#KomunitasOneDayOnePost #ODOP_6